Lingkungan Sosial Budaya
Manusia adalah makhluk hidup yang dapat dilihat dari dua sisi, yaitu sebagai makhluk biologis dan makhluk sosial. Sebagai makhluk biologis, makhluk manusia atau “homosapiens”, sama seperti makhluk hidup lainnya yang mempunyai peran masing-masingdalam menunjang sistem kehidupan. Sebagai makhluk sosial, manusia merupakan bagiandari sistem sosial masyarakat secara berkelompok membentuk budaya.Ada perbedaan mendasar tentang asal mula manusia, kelompok evolusionis pengikutDarwin menyatakan bahwa manusia berasal dari kera yang berevolusi selama ratusanribu tahun, berbeda dengan kelompok yang menyanggah teori evolusi melalui teoripenciptaan, yang menyatakan bahwa manusia itu diciptakan oleh Allah.Pemahaman tentang hidup dan kehidupan, itu tidak mudah. Makin banyak hal yang Andalihat tentang gejala adanya hidup dan kehidupan, makin nampak bahwa hidup itu sesuatuyang rumit. Pada individu dengan organisasi yang kompleks, hidup ditandai denganeksistensi vital, yaitu: dimulai dengan proses metabolisme, kemudian pertumbuhan,perkembangan, reproduksi, dan adaptasi internal, sampai berakhirnya segenap proses itubagi suatu “individu”. Tetapi bagi “individu” lain seperti sel-sel, jaringan, organ-organ,dan sistem organisme yang termasuk dalam alam mikroskopis, batasan hidup adalah tidak  jelas atau samar-samar.Kehidupan adalah fenomena atau perwujudan adanya hidup, yang didukung tidak sajaoleh makhluk hidup (biotik), tetapi juga benda mati (abiotik), dan berlangsung dalamdinamikanya seluruh komponen kehidupan itu. Ada perpaduan erat antara yang hidupdengan yang mati dalam kehidupan. Mati adalah bagian dari daur kehidupan yangmemungkinkan terciptanya kehidupan itu secara berlanjut.Makhluk hidup bersel satu adalah makhluk yang pertama berkembang. Jutaan tahunkemudian kehidupan di laut mulai berkembang. Binatang kerang muncul, lalu ikankemudian disusul amphibi. Lambat laun binatang daratan berkembang pula munculreptil, burung dan binatang menyusui. Baru kira-kira 25 juta tahun yang lalu munculmanusia kemudian berkembang berkelompok dalam suku-suku bangsa seperti saat ini,dan hampir di setiap sudut bumi ditempati manusia yang berkembang dengan cepat.




 
Lingkungan hidup adalah suatu konsep holistik yang berwujud di bumi ini dalam bentuk,susunan, dan fungsi interaktif antara semua pengada baik yang insani (biotik) maupunyang ragawi (abiotik). Keduanya saling mempengaruhi dan menentukan, baik bentuk danperwujudan bumi di mana berlangsungnya kehidupan yaitu biosfir maupun bentuk danperwujudan dari kehidupan itu sendiri, seperti yang disebutkan dalam hipotesa Gaia.Lingkungan hidup yang dimaksud tersebut tidak bisa lepas dari kehidupan manusia, olehkarena itu yang dimaksud dengan lingkungan hidup adalah lingkungan hidup manusia.Permasalahan Lingkungan Hidup Belum ada definisi tentang lingkungan sosial budaya yang disepakati oleh para ahli sosial,karena perbedaan wawasan masing-masing dalam memandang konsep lingkungan sosialbudaya. Untuk itu digunakan definisi kerja lingkungan sosial budaya, yaitu lingkunganantar manusia yang meliputi: pola-pola hubungan sosial serta kaidah pendukungnya yangberlaku dalam suatu lingkungan spasial (ruang); yang ruang lingkupnya ditentukan olehkeberlakuan pola-pola hubungan sosial tersebut (termasuk perilaku manusia didalamnya); dan oleh tingkat rasa integrasi mereka yang berada di dalamnya.Oleh karena itu, lingkungan sosial budaya terdiri dari pola interaksi antara budaya,teknologi dan organisasi sosial, termasuk di dalamnya jumlah penduduk dan perilakunyayang terdapat dalam lingkungan spasial tertentu.Lingkungan sosial budaya terbentuk mengikuti keberadaan manusia di muka bumi. Iniberarti bahwa lingkungan sosial budaya sudah ada sejak makhluk manusia atau homosapiens ini ada atau diciptakan. Lingkungan sosial budaya mengalami perubahan sejalandengan peningkatan kemampuan adaptasi kultural manusia terhadap lingkungannya.Manusia lebih mengandalkan kemampuan adaptasi kulturalnya dibandingkan dengankemampuan adaptasi biologis (fisiologis maupun morfologis) yang dimilikinya sepertiorganisme lain dalam melakukan interaksi dengan lingkungan hidup. Karena Lingkunganhidup yang dimaksud tersebut tidak bisa lepas dari kehidupan manusia, maka yangdimaksud dengan lingkungan hidup adalah lingkungan hidup manusia.Rambo menyebutkan ada dua kelompok sistem yang saling berinteraksi dalam lingkungansosial budaya yaitu sosio sistem dan ekosistem. Sistem sosial tersebut meliputi: teknologi;pola eksploitasi sumber daya; pengetahuan; ideologi; sistem nilai; organisasi sosial;populasi; kesehatan; dan gizi. Sedangkan ekosistem yang dimaksud meliputi tanah, air, udara, iklim, tumbuhan, hewan dan populasi manusia lain. Dan interaksi kedua sistemtersebut melalui proses seleksi dan adaptasi serta pertukaran aliran enerji, materi, daninformasi.





STRUKTUR DAN FUNGSI EKOSISTEM
 Struktur Ekosistem Manusia sebagai mahluk sosial, tidak dapat hidup secara individu, selalu berkeinginanuntuk tinggal bersama dengan individu-individu lainnya. Keinginan hidup bersama initerutama berhubungan dalam aktivitas hidup pada lingkungannya. Manusia mempunyaikedudukan khusus terhadap lingkungannya dibandingkan dengan mahluk hidup lainnya,yaitu sebagai khalifah atau pengelola di atas bumi.Manusia dalam hidup berkelompok ada yang membentuk masyarakat, dan tidak setiapkelompok dapat disebut masyarakat, karena masyarakat mempunyai syarat-syarattertentu sebagai ikatan kelompok. Masyarakat dapat diartikan sebagai kesatuan hidupmanusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat-istiadat tertentu yang bersifatkontinyu, dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama.Dinamika masyarakat memberikan kesempatan kebudayaan untuk berkembang, sehinggadapat dikatakan bahwa tidak ada kebudayaan tanpa masyarakat, dan tidak adamasyarakat tanpa kebudayaan sebagai wadah pendukungnya.Azas-azas dan ciri-ciri kehidupan berkelompok pada mahluk hidup, juga dijalani olehmanusia dalam bermasyarakat.
Fungsi EkosistemKebudayaan
 dapat diartikan dengan hal-hal yang bersangkutan dengan akal. Kebudayaanadalah keseluruhan dari kelakuan dan hasil kelakuan manusia, yang teratur oleh tatakelakuan yang harus di dapatnya dengan belajar, yang semuanya tersusun dalamkehidupan masyarakat. Tidak ada kebudayaan tanpa masyarakat, dan tidak adamasyarakat tanpa kebudayaan.Kebudayaan adalah keseluruhan pola tingkah laku dan pola bertingkah laku, baik secaraeksplisit maupun implisit, yang diperoleh dan diturunkan melalui simbol, yang akhirnyamampu membentuk sesuatu yang khas dari kelompok-kelompok manusia, termasuk perwujudannya dalam benda-benda materi.








  Kebudayaan mencakup ruang lingkup yang luas, yang wujudnya dapat berupakebudayaan hasil rasa atau sistem budaya (norma, adat istiadat), hasil cipta (fisik) dankonsep tingkah laku (sistem sosial).Kebudayaan dimulai sejak adanya mahluk Homo Neanderthal (ras manusia yang sudahpunah) kurang lebih 200.000 tahun yang lalu. Mahluk ini diperkirakan sudah mempunyaibahasa, dengan volume otak yang hampir sama dengan manusia. Kemudian munculmahluk homo sapiens kurang lebih 80.000 tahun yang lalu. Dua unsur yangmemungkinkan kebudayaan manusia bisa berevolusi adalah bahasa dan akal.Perkembangan kebudayaan berkembang sangat lamban dimulai dari adanya mahluk Neanderthal hingga revolusi pertanian (10.000 th. yang lalu), tetapi sejak revolusi industri(abad 18 M), kebudayaan berkembang dengan pesat. Lebih-lebih zaman sekarang (abad20) yang ditandai dengan gencarnya inovasi teknologi; era informasi; peluang ekonomiyang tak terbayangkan sebelumnya; dan reformasi politik yang radikal dan berdampak global. Sehingga ada kecenderungan berbudaya gaya internasional. Perkembanganbudaya ini dipengaruhi oleh alam pikiran yang menjadikan tahapan perkembangan dalambudaya mitis, ontologis, dan fungsional.Begitu banyak unsur-unsur budaya yang ada di dunia ini, namun ada unsur-unsurkebudayaan yang bersifat universal, yaitu tujuh unsur kebudayaan meliputi: bahasa;sistem pengetahuan; organisasi sosial; sistem peralatan hidup dan teknologi; sistem matapencaharian hidup; sistem religi; dan kesenian. Ketujuh unsur budaya ini terintegrasisebagai satu kesatuan yang utuh dalam suatu masyarakat sebagai ciri dari suatu budayamelalui proses penyesuaian, sehingga memungkinkan unsur-unsur tersebut berfungsisecara seimbang. Dalam kehidupan masyarakat yang majemuk, integrasi sosial sebagaiusaha untuk menjalin hubungan yang serasi.
KOMUNITAS, POPULASI, DAN SPESIES
 KomunitasKota adalah salah satu habitat manusia yang merupakan lingkungan alam yang telahberubah drastik menjadi lingkungan buatan, untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.Batasan kota bervariasi tergantung dari sudut pandang pengamat.







Pola lokasi kota bervariasi karena banyak faktor-faktor yang mempengaruhi. Sedangkanuntuk struktur ruang kota, ada tiga pola ruang kota yaitu berupa lingkaran konsentris,pola sektor, dan pola inti ganda.Memahami kehidupan dan lingkungan hidup kota tak ubahnya kita memahami jasadhidup, yaitu jasmani kota dan rohani kota. Jasmani kota ada yang berupa metabolismekota, peredaran makanan atau darah kota, sistem syaraf kota, dan tulang-tulang strukturkota yang berupa infrastruktur.Dari uraian-uraian di atas dapat diketahui ciri-ciri kota dan masyarakatnya, sebagaiberikut:

1.Kota mempunyai fungsi-fungsi khusus (satu kota bisa berbeda dengan fungsi kotayang lain).
2.Mata pencaharian penduduknya di luar agraris (non-agraris).
3.Adanya spesialisasi pekerjaan warganya.
4.Kepadatan penduduk relatif tinggi.
5.Warganya relatif mobility.
6.Tempat permukiman yang tampak permanen.
7.Sifat-sifat warganya yang heterogen, kompleks, hubungan sosial yang impersonaldan external, serta personal segmentation, karena begitu banyaknya peranan dan jenis pekerjaan seseorang dalam kelompoknya sehingga seringkali orang tidak kenal satu sama lain, seolah-olah seseorang menjadi asing dalam lingkungannya.
Kota mempunyai fungsi tertentu yang berbeda antara satu dengan kota lainnya.Perbedaan tersebut akan menghasilkan karakter tertentu pula bagi penduduknya.Terciptalah pula suatu masyarakat yang mempunyai ciri-ciri sosial budaya yang berbedadengan masyarakat di luarnya, antara satu kota dengan kota lainnya.PopulasiPengertian desa sebagai tempat permukiman sangat beragam tergantung dari kacamatapengamatnya, bisa ditinjau dari aspek morfologi, aspek jumlah penduduk, aspek ekonomi,dan aspek sosial budaya serta aspek hukum.





 
Masyarakat desa selalu dikonotasikan dengan ciri tradisional, kuatnya ikatan denganalam, eratnya ikatan kelompok, guyup rukun, gotong royong, alon-alon asal kelakon, danpaternalistik.Pada umumnya mata pencaharian penduduk di perdesaan adalah bercocok tanam ataubertani. Ada pekerjaan lain seperti bertukang, kerajinan atau pekerjaan lain, tetapipekerjaan ini merupakan pekerjaan sambilan sebagai pengisi waktu luang.Pembagian kerja di desa relatif sederhana bila dibandingkan dengan kota. Struktur sosialdi kota mengenal diferensiasi yang luas sedangkan di perdesaan relatif sederhana. Diperdesaan orang lebih menghayati hidupnya, terutama pada kelompok primer danberorientasi pada tradisi, serta cenderung konservatif.Pola ruang desa-desa Indonesia cukup bervariasi tergantung dari di mana lokasi desa ituberada, yaitu: Pola Melingkar; Pola Mendatar; Pola Konsentris; Pola memanjang jalursungai atau Jalan; Pola Mendatar; dan Pola Konsentris Desa di Jawa Timur.
MANUSIA DAN LINGKUNGAN HIDUP
 Kedudukan Manusia dalam Lingkungan Hidup dan Dinamika PopulasiInteraksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, yang meliputi hubungan antaramasing-masing individu; antara kelompok maupun antara individu dengan kelompok.Melihat interaksi manusia dapat dilihat dalam dua tingkat (kacamata), yaitu tingkathayati dan tingkat sosial atau budaya.Interaksi sosial tidak akan terjadi bila tidak memenuhi dua syarat, yaitu: (1) Adanyakontak sosial (social-contact); (2) adanya komunikasi (communications). Dan menurutahli-ahli sosial bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa kerja sama (co-operation),persaingan (competition), pertentangan atau pertikaian (conflict), dan dapat jugaberbentuk akomodasi (accommodation).Menurut kacamata ahli ilmu alam, dasar proses interaksi manusia adalah kompetisi.Kompetisi itu pada hakekatnya berlangsung dengan proses kerjasama yang spontan dantidak berencana, membentuk apa yang disebut koperasi yang kompetitif. Sebagai akibattimbullah apa yang disebut relasi yang simbiotik.Relasi simbiotik itu dalam bentuk mutualisme, komensalisme, amensalisme, kompetisi,parasitisme, dan predasi.






 
Interaksi pada makhluk hayati terjadi secara netral, untuk keseimbangan ekosistem itusendiri. Interaksi sosial pada manusia tidak terjadi secara netral, ada norma-norma moralmanusia. Dalam interaksinya dengan lingkungan cenderung antroposentrik, sehinggamembuka peluang manusia untuk bersifat eksploitatif terhadap lingkungannya. Tetapidengan memadukan sikap imanen dan transenden sebagai dasar moral dan tanggung jawab dalam memanfaatkan alam sifat eksploitatif dapat lebih terkendali.Lingkungan Hidup BuatanUntuk memahami perilaku atau tingkah laku manusia dapat ditelusuri melalui persepsimanusia terhadap lingkungannya. Persepsi adalah stimulus atau sesuatu yang dapatmemberikan rangsangan pada syaraf, yang ditangkap oleh panca indera serta diberiinterpretasi (arti) oleh sistem syaraf.Dalam melihat persepsi ini ada dua pendekatan yaitu pendekatan konvensional danpendekatan ekologis dari Gibson.Usaha menjelaskan perilaku sebagai ungkapan persepsi dapat dilihat dari interaksi antararangsangan (stimulus) terhadap reaksi (respons). Beberapa aliran hubungan Stimulus – Response antara manusia dengan lingkungannya, adalah: aliran determinisme;interaksionisme; dan transaksionisme.Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi persepsi seseorang terhadaplingkungannya, adalah faktor obyek fisik dan faktor individu. Hasil interaksi individudengan obyek fisik menghasilkan persepsi individu tentang obyek tersebut.Sedangkan respon manusia terhadap lingkungannya bergantung pada bagaimana individumempersepsikan lingkungannya. Respon ini dapat dilihat dari gejala-gejala persepsimereka terhadap ruang sebagai lingkungan tempat tinggalnya, yaitu meliputi personalspace, privacy, territoriality, crowding dan density, peta mental, serta stress.
PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM
 Sumber Daya Alam Secara UmumPembangunan adalah sebagai suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan danperubahan yang berencana yang dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara danpemerintah, menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa.






 
Interaksi pada makhluk hayati terjadi secara netral, untuk keseimbangan ekosistem itusendiri. Interaksi sosial pada manusia tidak terjadi secara netral, ada norma-norma moralmanusia. Dalam interaksinya dengan lingkungan cenderung antroposentrik, sehinggamembuka peluang manusia untuk bersifat eksploitatif terhadap lingkungannya. Tetapidengan memadukan sikap imanen dan transenden sebagai dasar moral dan tanggung jawab dalam memanfaatkan alam sifat eksploitatif dapat lebih terkendali.Lingkungan Hidup BuatanUntuk memahami perilaku atau tingkah laku manusia dapat ditelusuri melalui persepsimanusia terhadap lingkungannya. Persepsi adalah stimulus atau sesuatu yang dapatmemberikan rangsangan pada syaraf, yang ditangkap oleh panca indera serta diberiinterpretasi (arti) oleh sistem syaraf.Dalam melihat persepsi ini ada dua pendekatan yaitu pendekatan konvensional danpendekatan ekologis dari Gibson.Usaha menjelaskan perilaku sebagai ungkapan persepsi dapat dilihat dari interaksi antararangsangan (stimulus) terhadap reaksi (respons). Beberapa aliran hubungan Stimulus – Response antara manusia dengan lingkungannya, adalah: aliran determinisme;interaksionisme; dan transaksionisme.Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi persepsi seseorang terhadaplingkungannya, adalah faktor obyek fisik dan faktor individu. Hasil interaksi individudengan obyek fisik menghasilkan persepsi individu tentang obyek tersebut.Sedangkan respon manusia terhadap lingkungannya bergantung pada bagaimana individumempersepsikan lingkungannya. Respon ini dapat dilihat dari gejala-gejala persepsimereka terhadap ruang sebagai lingkungan tempat tinggalnya, yaitu meliputi personalspace, privacy, territoriality, crowding dan density, peta mental, serta stress.
PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM
 Sumber Daya Alam Secara UmumPembangunan adalah sebagai suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan danperubahan yang berencana yang dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara danpemerintah, menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa.








 
Konsep pembangunan tersebut dapat dilihat sebagai konsep pertumbuhan (growth);rekonstruksi (reconstruction); modernisasi (modernization); westernisasi (westernization);pembangunan bangsa (nation building); pembangunan nasional (national development);pembangunan sebagai pengembangan negara; dan pembangunan sebagai upayapemenuhan hidup, kebebasan memilih dan harga diri.Di Indonesia teori pembangunan dijabarkan sebagai konsep pembangunan bertahap yaitu:pembangunan berimbang (balanced development); tahap pembangunan memenuhikebutuhan pokok; tahap pembangunan dengan pemerataan; dan terakhir adalah tahappembangunan dengan kualitas hidup, yaitu pembangunan manusia Indonesia seutuhnyadan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Dengan strategi yang diterapkan adalahTrilogi Pembangunan meliputi: pertumbuhan ekonomi; pemerataan kesejahteraan sosial;dan stabilitas politik. Jika kita lihat tahapan pembangunan pada teori pembangunantersebut di atas, terlihat bahwa Indonesia pun mengikuti tahapan pembangunan tersebut.Konsekuensi pembangunan adalah melakukan perubahan sebagai upaya meningkatkankualitas hidup. Sedangkan perubahan baik pada lingkungan fisik maupun lingkungansosial budaya ini berdampak positif dan negatif.Neraca pembangunan yang terjadi saat ini dirasakan tidaklah menggembirakan. Di satusisi ada kemajuan, di lain sisi ditemukan kerusakan lingkungan yang secara seriusakhirnya mengganggu kehidupan manusia dan kelangsungan pembangunan itu sendiri.Hal ini tidak hanya terjadi di negara-negara berkembang, yang sedang giat-giatnyamembangun, tetapi juga di alami oleh negara-negara maju.Oleh karena itu, muncullah konsep pembangunan berkelanjutan (sustainabledevelopment) sebagai upaya meleburkan atau melarutkan lingkungan ke dalampembangunan, yaitu dengan tetap berusaha atau membangun tidak melampauikemampuan ekosistem yang mendukung kehidupannya. Setelah permasalahan lingkungandirasakan dapat mengganggu kehidupan manusia dan kelangsungan pembangunan itusendiri.Sumber Daya Alam TerbaruiPerubahan sosial adalah suatu perubahan yang terjadi pada sistem sosial yang mencakuptata nilai sosial, sikap, dan pola perilaku kelompok. Perubahan sosial merupakanperubahan kelembagaan masyarakat dan perubahan individu.




 
Ada lima bentuk perubahan sosial, yaitu: (1) perubahan evolusioner; (2) perubahanrevolusioner; (3) perubahan dialektikal; (4) perubahan dipaksakan; dan (5) perubahanterkendali.Sedangkan perubahan bentuk perubahan budaya adalah: (1) Alkulturasi; (2) Asimilasi; (3)Difusi; (4) Sinkretisme; dan (5) Penetrasi.Dalam konteks pengelolaan lingkungan, masyarakat tradisional lebih bersandar padapenyesuaian masyarakat pada lingkungannya. Sedangkan masyarakat modernmengandung lebih banyak unsur yang berkaitan dengan mengatasi atau mengubahkendala lingkungan hidup.Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan dapat dibagi dalam 2 sifat yaituperubahan endogenik (perubahan dari dalam), dan perubahan exogenik (dari luar).Pada umumnya perubahan dari luar akan mempunyai dampak yang lebih besar, dan lebihbanyak berhubungan dengan aspek pembangunan, serta bersifat revolusioner. Walaupundemikian tidak berarti bahwa perubahan dari dalam tidak bisa serius.Di dalam suatu masyarakat yang sedang membangun, perlu terjadi suatu perubahan sosialyang diberi nama modernisasi. Modernisasi dapat diartikan sebagai penerapanpengetahuan ilmiah yang ada pada semua aktifitas, semua bidang kehidupan, atau semuaaspek-aspek masyarakat. Untuk mendukung modernisasi perlu suatu tata nilai modernpada individu, yang mencakup kualitas pribadi dan tersebarnya pengetahuan ilmiah sertaketerampilan teknis. Tata nilai modern pada individu harus melembaga pula pada suatukelembagaan sosial yang modern. Mana yang menjadi unsur utama, para ahli masihbelum ada kesepakatan.Dari pengalaman pembangunan di Dunia Ketiga, diketahui bahwa modernisasi tanpadidukung oleh perubahan sosial tidaklah efektif. Oleh karena itu, perubahan sosialhendaknya memperhatikan nilai teologi etis atau teologi pembebasan dan bersifat suatuperubahan sosial yang baru atau pembaruan yang dibawa oleh tokoh-tokoh agenpembaruan.
 

0 Responses so far.

Catat Ulasan

di buka juga nih blognya http://rifskilail.blogspot.com/

song